Masih sama temanya, senyum. Kemarin saya sempat 'jalan-jalan' sebentar, sehabis pulang kantor. Tujuannya yah seperti biasa, belanja (keperluan) mingguan. Saya sempat kembali ke apartmen sebentar untuk mengambil mantel-mantel musim dingin yang perlu di laundry. Lalu dari apartmen saya naik Metro sampai ke pusat perbelanjaan. Senyum-senyum itu pun bermula dari sini. Di dalam metro saya sekilas melihat seorang pria dengan sebuah bouquet bunga mawar pink di tangannya, dia senyum-senyum sendiri sambil terkadang menatap ke luar jendela. Hem, kalau ini sih mudah ditebak. Pasti dia janji ketemuan dengan kekasih atau calon kekasih atau calon isterinya. Wajar. Seturunnya saya dari Metro, saya berpapasan lagi dengan seorang perempuan, yang berjalan dengan riang-gembira dan untungnya dia tidak bersayap, dia pun senyum-senyum sendiri. Saya pun membalas senyumnya. Lah? Satu bentuk keisengan dan penasaran saya. Yah, boleh dong berharap kalau ternyata perempuan itu salah satu rekan kerja saya. Apa yang saya dapatkan sebagai balasan? Perempuan itu berhenti tersenyum dan menatap saya dengan aneh. Haha. Ternyata dia tidak kenal saya. Melanjutkan berjalan kaki dan saya berpapasan dengan tiga orang pria yang masih berpakaian kantor, berstelan jas, masing-masing dari mereka juga mengulum senyum kecil. Padahal mereka tidak sedang bercakap-cakap. Mungkin mereka kedinginan atau memang akhir minggu membuat kita senang dan berbunga-bunga yah?
Bualan kosong yang tidak berarti. Pengandaian. Permaknaan. Perumpamaan. Ketidak-jelasan. Ketidak-pastian. Berakhir dengan pernyataan ataupun pertanyaan (di dalam hati).
Minggu, 08 Februari 2009
4 S (Senyum-Senyum Sendiri Saja)
Masih sama temanya, senyum. Kemarin saya sempat 'jalan-jalan' sebentar, sehabis pulang kantor. Tujuannya yah seperti biasa, belanja (keperluan) mingguan. Saya sempat kembali ke apartmen sebentar untuk mengambil mantel-mantel musim dingin yang perlu di laundry. Lalu dari apartmen saya naik Metro sampai ke pusat perbelanjaan. Senyum-senyum itu pun bermula dari sini. Di dalam metro saya sekilas melihat seorang pria dengan sebuah bouquet bunga mawar pink di tangannya, dia senyum-senyum sendiri sambil terkadang menatap ke luar jendela. Hem, kalau ini sih mudah ditebak. Pasti dia janji ketemuan dengan kekasih atau calon kekasih atau calon isterinya. Wajar. Seturunnya saya dari Metro, saya berpapasan lagi dengan seorang perempuan, yang berjalan dengan riang-gembira dan untungnya dia tidak bersayap, dia pun senyum-senyum sendiri. Saya pun membalas senyumnya. Lah? Satu bentuk keisengan dan penasaran saya. Yah, boleh dong berharap kalau ternyata perempuan itu salah satu rekan kerja saya. Apa yang saya dapatkan sebagai balasan? Perempuan itu berhenti tersenyum dan menatap saya dengan aneh. Haha. Ternyata dia tidak kenal saya. Melanjutkan berjalan kaki dan saya berpapasan dengan tiga orang pria yang masih berpakaian kantor, berstelan jas, masing-masing dari mereka juga mengulum senyum kecil. Padahal mereka tidak sedang bercakap-cakap. Mungkin mereka kedinginan atau memang akhir minggu membuat kita senang dan berbunga-bunga yah?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar