Hey Nona, mengapa tiba-tiba isi pembicaraanmu berkisar barang-barang mahal? Mengapa tiba-tiba kisaran pertimbangan harga-hargamu menjadi naik 10 kali lipat? Ada hubungannyakah terhadap nilai tukar dollar terhadap yuan belakangan ini? Saya jadi bingung dan tidak bisa mengikuti arah pembicaraan Nona. Irikah saya terhadap peningkatan derajat hidup Nona? Hem, sepertinya tidak. Saya nyaman dengan keadaan saya dulu dan sekarang, untuk ke depan saya belum tahu.
"Dev, kemaren aku liat sepatu diskonan loh. Diskon empat puluh persen! Sepatunya keren."
"Emang liat di mana Non?"
"Tod's!"
"Ah..." (jaw dropped)
Saya tidak berani bertanya lebih lanjut, sediskon-diskonnya itu sepatu, saya yakin saya belum mampu membelinya. Saya belum tega menghabiskan uang bulanan saya hanya untuk sepasang sepatu.
"Dev, temenin aku beli tas yuk." Nona menarik tangan saya, lebih tepatnya menyeret saya ke arah stasiun metro dekat apartment.
"Loh, bukannya kemarin baru beli Non?"
"Iyah, tapi aku pikir-pikir lagi, aku masih butuh yang warnanya agak gelap."
"Yang kemarin kan warnanya cokelat Non, kurang gelap kah?"
"Aku pingin yang cokelat kopi Dev. Udah ah. Ayo jalan!"
Ke manakah Nona menyeret saya? Bukan ke tempat biasa kami berburu tas, biasanya kami mencari-cari barang keperluan sehari-hari (baca: baju, tas, sepatu, pernak-pernik) di plaza bawah tanah (mirip-mirip Mangga Dua tapi letaknya di bawah tanah). Segala sesuatu di sana bisa ditawar, dari 100 RMB bisa menjadi 20 RMB! Surga bagi kami. Eh, tapi itu dulu. Kali ini Nona bukan menyeret saya ke arah sana. Dia menarik saya ke arah sebuah mall mewah yang jelas-jelas di depannya terpampang sejajaran butik-butik papan atas, sebut saja Burberry, Cartier, Emporio Armani, Hugo Boss, Dior dan lain-lain. Dan sayapun takjub. Penasaran, kira-kira tas merek apa yang akan dibeli Nona. Excited dan senang banget saya. Hahaha. Maklum belum pernah ada teman yang mengajak saya masuk ke butik-butik itu :p
"Dev, ke sana yuk." Nona menyeret saya ke sebuah stand yang bertuliskan 'Bally End Sale 70%'. Stand tersebut berada tepat di luar area butik Ballynya sendiri. Terlihat sejejeran tas, dan sederet sepatu untuk pria dan wanita. Walaupun dituliskan diskon 70%, mengapa tidak ada pengunjung yang tertarik melihat-lihat yah? Nona mulai mengamati-amati tas wanita yang dipajang. Dan saya lebih penasaran dengan harga-harganya. Saya ambil satu tas, berlagak cool, saya mengelus-elus permukaan tas tersebut, layaknya mengetes kualitas tas tersebut. Padahal mata saya sibuk mencari-cari, di mana price tag tas tersebut berada. Ups, itu dia. Berapa? Berapa? 6888 RMB! Berusaha tetap cool saya meletakkan tas tersebut dan mencari-cari sosok Nona. Dan ternyata Nona sudah berada di luar stand tersebut, menunggu saya keluar. Loh?
Nona diam sepanjang sisa perjalanan-perburuan tas kami. Sayapun tidak mempertanyakan diamnya Nona, saya masih shock dengan harga tas tadi. Hahaha. Di tengah perjalanan, tiba-tiba saya melihat tulisan Tod's.
"Non, kemarin elo beli sepatu di situ yah?" Saya menunjuk ke arah gerai Tod's di depan kami.
"Bukan." Nona menjawab singkat.
"Loh, kemarin katanya mau beli sepatu diskonan di sana."
"Eh, aku beli dari internet kok." Nona menunduk.
"Tod's mahal kan yah?" Biarin deh dibilang cupu sama Nona, maklum saya belum pernah beli sepatu di sana. Jadi saya tidak tahu range harganya.
"Engga kok, kemarin aku beli sekitar tiga ratusan." Wew, 300 an RMB masih termasuk murah yah. Perasaan dulu si Nona menganggap apa-apa yang harganya di atas 100 RMB sudah tergolong mahal!
"Liat yuk Non, siapa tahu ada yang lebih murah." Kali ini saya yang menarik tangan Nona ke dalam gerai Tod's.
Tidak ada tulisan diskon di sana. Sepi. Tidak ada mbak-mbak yang tampaknya tergugah untuk melayani kami. Saya jadi curiga. Berapa sih harga sebenarnya? Lagi-lagi saya menggunakan tak-tik sok cool, saya ambil sepatu terdekat. Saya amat-amati permukaannya. Saya raba-raba, dan terakhir saya membalik sepatu itu. Tara! 2090 RMB! Coba itu dikurskan ke rupiah. Mungkinkah ada yang lebih murah dari ini? Ergh.
Sekali lagi saya bingung, apa yang membuat Nona berubah seperti sekarang? Syukur-syukur memang keadaan (ekonomi) keluarganya meningkat pesat. Terus-terang saya dan Nona secara finansial masih tergantung pada orang tua. Jadi tidak mungkinkan tiba-tiba Nona punya pemasukan rahasia dari pekerjaan yang saya tidak tahu apa. Mungkinkah jadi penerjemah atau guru bahasa asing dalam waktu singkat bisa mendatangkan pendapatan lebih dari sepuluh juta rupiah per bulan? Catatan, kami berdua masih berstatus mahasiswi di sini. Oiyah, apa(keadaan dan tuntutan) pasangan bisa mempengaruhi gaya hidup yah? :D
*RMB atau yuan adalah mata uang China, dengan nilai tukar hari ini 1 RMB = 1354.9500 IDR (dari Google) :)
**Untuk harga-harga di atas bisa dicek sendiri ke gerai-gerai barang-barang bersangkutan, untuk memastikan :p
"Dev, kemaren aku liat sepatu diskonan loh. Diskon empat puluh persen! Sepatunya keren."
"Emang liat di mana Non?"
"Tod's!"
"Ah..." (jaw dropped)
Saya tidak berani bertanya lebih lanjut, sediskon-diskonnya itu sepatu, saya yakin saya belum mampu membelinya. Saya belum tega menghabiskan uang bulanan saya hanya untuk sepasang sepatu.
"Dev, temenin aku beli tas yuk." Nona menarik tangan saya, lebih tepatnya menyeret saya ke arah stasiun metro dekat apartment.
"Loh, bukannya kemarin baru beli Non?"
"Iyah, tapi aku pikir-pikir lagi, aku masih butuh yang warnanya agak gelap."
"Yang kemarin kan warnanya cokelat Non, kurang gelap kah?"
"Aku pingin yang cokelat kopi Dev. Udah ah. Ayo jalan!"
Ke manakah Nona menyeret saya? Bukan ke tempat biasa kami berburu tas, biasanya kami mencari-cari barang keperluan sehari-hari (baca: baju, tas, sepatu, pernak-pernik) di plaza bawah tanah (mirip-mirip Mangga Dua tapi letaknya di bawah tanah). Segala sesuatu di sana bisa ditawar, dari 100 RMB bisa menjadi 20 RMB! Surga bagi kami. Eh, tapi itu dulu. Kali ini Nona bukan menyeret saya ke arah sana. Dia menarik saya ke arah sebuah mall mewah yang jelas-jelas di depannya terpampang sejajaran butik-butik papan atas, sebut saja Burberry, Cartier, Emporio Armani, Hugo Boss, Dior dan lain-lain. Dan sayapun takjub. Penasaran, kira-kira tas merek apa yang akan dibeli Nona. Excited dan senang banget saya. Hahaha. Maklum belum pernah ada teman yang mengajak saya masuk ke butik-butik itu :p
"Dev, ke sana yuk." Nona menyeret saya ke sebuah stand yang bertuliskan 'Bally End Sale 70%'. Stand tersebut berada tepat di luar area butik Ballynya sendiri. Terlihat sejejeran tas, dan sederet sepatu untuk pria dan wanita. Walaupun dituliskan diskon 70%, mengapa tidak ada pengunjung yang tertarik melihat-lihat yah? Nona mulai mengamati-amati tas wanita yang dipajang. Dan saya lebih penasaran dengan harga-harganya. Saya ambil satu tas, berlagak cool, saya mengelus-elus permukaan tas tersebut, layaknya mengetes kualitas tas tersebut. Padahal mata saya sibuk mencari-cari, di mana price tag tas tersebut berada. Ups, itu dia. Berapa? Berapa? 6888 RMB! Berusaha tetap cool saya meletakkan tas tersebut dan mencari-cari sosok Nona. Dan ternyata Nona sudah berada di luar stand tersebut, menunggu saya keluar. Loh?
Nona diam sepanjang sisa perjalanan-perburuan tas kami. Sayapun tidak mempertanyakan diamnya Nona, saya masih shock dengan harga tas tadi. Hahaha. Di tengah perjalanan, tiba-tiba saya melihat tulisan Tod's.
"Non, kemarin elo beli sepatu di situ yah?" Saya menunjuk ke arah gerai Tod's di depan kami.
"Bukan." Nona menjawab singkat.
"Loh, kemarin katanya mau beli sepatu diskonan di sana."
"Eh, aku beli dari internet kok." Nona menunduk.
"Tod's mahal kan yah?" Biarin deh dibilang cupu sama Nona, maklum saya belum pernah beli sepatu di sana. Jadi saya tidak tahu range harganya.
"Engga kok, kemarin aku beli sekitar tiga ratusan." Wew, 300 an RMB masih termasuk murah yah. Perasaan dulu si Nona menganggap apa-apa yang harganya di atas 100 RMB sudah tergolong mahal!
"Liat yuk Non, siapa tahu ada yang lebih murah." Kali ini saya yang menarik tangan Nona ke dalam gerai Tod's.
Tidak ada tulisan diskon di sana. Sepi. Tidak ada mbak-mbak yang tampaknya tergugah untuk melayani kami. Saya jadi curiga. Berapa sih harga sebenarnya? Lagi-lagi saya menggunakan tak-tik sok cool, saya ambil sepatu terdekat. Saya amat-amati permukaannya. Saya raba-raba, dan terakhir saya membalik sepatu itu. Tara! 2090 RMB! Coba itu dikurskan ke rupiah. Mungkinkah ada yang lebih murah dari ini? Ergh.
Sekali lagi saya bingung, apa yang membuat Nona berubah seperti sekarang? Syukur-syukur memang keadaan (ekonomi) keluarganya meningkat pesat. Terus-terang saya dan Nona secara finansial masih tergantung pada orang tua. Jadi tidak mungkinkan tiba-tiba Nona punya pemasukan rahasia dari pekerjaan yang saya tidak tahu apa. Mungkinkah jadi penerjemah atau guru bahasa asing dalam waktu singkat bisa mendatangkan pendapatan lebih dari sepuluh juta rupiah per bulan? Catatan, kami berdua masih berstatus mahasiswi di sini. Oiyah, apa(keadaan dan tuntutan) pasangan bisa mempengaruhi gaya hidup yah? :D
*RMB atau yuan adalah mata uang China, dengan nilai tukar hari ini 1 RMB = 1354.9500 IDR (dari Google) :)
**Untuk harga-harga di atas bisa dicek sendiri ke gerai-gerai barang-barang bersangkutan, untuk memastikan :p