Tiga kali ketemu si Mbak berkaos krem bertuliskan kata-kata di atas. Di jalan turunan depan rumah sakit, tangga turun dan terakhir kali pas jam pulang, lagi-lagi di tangga rumah sakit. Duh Mbak, pantes aja selama ini saya 'nyasar' terus! Butuh 'love' sebagai kompas penunjuk arah dan pembimbing ke jalan yang benar ternyata : D
Bualan kosong yang tidak berarti. Pengandaian. Permaknaan. Perumpamaan. Ketidak-jelasan. Ketidak-pastian. Berakhir dengan pernyataan ataupun pertanyaan (di dalam hati).
Tampilkan postingan dengan label rumah sakit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rumah sakit. Tampilkan semua postingan
Kamis, 04 Agustus 2011
Tiga kali ketemu si Mbak berkaos krem bertuliskan kata-kata di atas. Di jalan turunan depan rumah sakit, tangga turun dan terakhir kali pas jam pulang, lagi-lagi di tangga rumah sakit. Duh Mbak, pantes aja selama ini saya 'nyasar' terus! Butuh 'love' sebagai kompas penunjuk arah dan pembimbing ke jalan yang benar ternyata : D
Jumat, 27 Februari 2009
Jumat, 16 Januari 2009
Bisa Saja
Rencana NYA selalu ada-ada saja. DIA tidak pernah berhasil membuat saya kecewa. DIA tidak pernah membuat saya bosan dengan kejutan-kejutan NYA. Ketika saya bingung, tidak tahu mau berbuat apa, DIA 'tarik' seorang anak untuk menemani saya. Kami pun bersahabat.
Selasa, 13 Januari 2009
Menunggu
Mungkin harus sabar untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Butuh perjuangan, butuh waktu, dan butuh pengorbanan. Rasanya ingin mempercepat semua ini, biar saya segera tahu apa yang sebenarnya saya hadapi nanti. Tidak perlu menunggu-nunggu, menebak-nebak. Aku mau semua berjalan dengan cepat. Baru mulai saja, lelahnya luar biasa. Sabar. Semuanya pasti berlalu.
Minggu, 11 Januari 2009
Periode
Sudahlah. Mungkin itu kata 'pegangan' saya belakangan ini, daripada saya harus stress berkepanjangan tanpa ujung pangkal. Sudahlah, toh semuanya akan berlalu. Sudahlah, toh kita ga akan stop dan stuck di satu saat waktu. Semuanya pasti berjalan, satu hari, satu minggu, tiba-tiba sebulan berlalu. Terlalu berat buat saya, kalau harus memikirkan komitmen jangka panjang. Saya membagi-baginya menjadi durasi pendek, untuk pencapaian. Tiga hari awal (saya sudah melewatinya), seminggu berikutnya (target saya selanjutnya, bertahan untuk seminggu penuh di dalam rutinitas), menantikan Tahun Baru Imlek, dan berarti selesailah bulan Januari ini. Yah, kiranya seperti itu dulu rencana saya.
Awalnya
Mungkin ketakutan berkembang yah, atau malah menyusut? Dulu saya hanya takut pada suatu kemungkinan, disuruh jalan sendirian ke kamar mayat. Sekarang ketakutan saya jadi lebih banyak lagi. Sama mayat sih sudah tidak takut, malah mayat tidak menakutkan, dia tidak bisa membentak-bentak dan mencari-cari kesalahan kita. Sekarang saya lebih takut akan pilihan-pilihan saya sendiri. Sebagai seorang mahasiswa kedokteran di negeri orang membuat saya harus berpikir berputar-putar. Ini kali keduanya saya internship di rumah sakit, tahun lalu saya melakukannya sebagai bagian dari program S1, sedangkan sekarang untuk program S2. Kesannya sama, ga enak. Tahun lalu saya masih bisa berbagi dengan 2 teman asing saya, yang satu asli Cina dan satu lagi Vietnam. Tahun ini saya menjalankannya sendirian. Baru 3 hari saya masuk, rasanya sudah bertahun-tahun. Padahal saya memang butuh-butuh bertahun-tahun untuk menyelesaikannya: 3 tahun!
Mungkin saya sudah lupa bagaimana menikmati proses dan cara sebelum akhirnya kita mendapatkan hasil yang biasanya, biasa saja kesannya.
Mungkin saya sudah lupa bagaimana menikmati proses dan cara sebelum akhirnya kita mendapatkan hasil yang biasanya, biasa saja kesannya.
Langganan:
Postingan (Atom)