Sabtu, 25 Desember 2010

X'mas!

X'mas!
X'mas!,
originally uploaded by dephina.
Merry Christmas to all of my beloved friends :)

Kamis, 23 Desember 2010

So? part 2

The answer for my previous posting: So?

Actually, my friends do 'think' about my feeling. As the result, they gave me these three cakes ;)

The Third Presents


It is a 'matcha' flavored cake. But without fresh cream and a pot of coins.
And the most important thing is, I didn't get the 'polar bear' as the free merchandise :D (slap me)

In my previous story, I mentioned about some friends who had difficulties in eating/ drinking something which contained tea, coffee or alcohol. So, I got this 'tiramisu'. Coffee: checked. Alcohol (in this case rum): checked.

Birthday Present


How about the third problem, a cake contains a lot of cream? Nope, I didn't get any cake with cream inside or outside it. But, they gave me this 'chocolate cake'. Yup, I like chocolate and do you know that choco and cream has the same problem effect? Fattening :p Oh, actually the tiramisu above also contains a lot of cream in it. So, cream: done.

Another Birthday Presents


But in the end, where is my POLAR BEAR? Just kidding :D

Terima kasih yah teman-teman untuk cake-cake nya :)
Oiyah, maaf ceritanya berantakan, buru-buru soalnya >.<

Correction: that matcha cake is a cream cake with a tiny sponge cake in between! :D

Teman-teman, cerita ini cuma sekedar guyonan ga ada maksud untuk menyinggung siapapun. Dan saya sangat berterima kasih (dan puas) atas hadiah yang kalian berikan :)

Rabu, 15 Desember 2010

Gundah Gulana*



Penantian kali ini benar-benar menyeramkan. Oh, bukan karena berapa jumlah usia saya sekarang, justru itu adalah hal terakhir yang saya sadari.

"Mbak, kuenya mau diantar kapan?"
"Eh, bentar yah Mbak. Saya cek kalender dulu." Sayapun tergesa-gesa mengeluarkan handphone dan mengecek, berapa hari lagi saya akan berulang tahun. Ah!
"Kuenya ini untuk Mbak sendiri atau untuk orang lain?" Si mbak pramuniaga bertanya lebih lanjut.
"Untuk saya sendiri kok."
"Oh.."
"Lilinnya mau yang satu-satu atau yang berbentuk angka? Kalo boleh tahu usianya berapa yah Mbak?"
"Eh, bentar yah Mbak." Lagi-lagi saya mengeluarkan handphone dari saku jaket saya, menghitung berapa usia saya tahun ini. Hahaha.
"Ini kuenya untuk Mbak sendirikan?" Tanda-tanda si mbak pramuniaga tertular 'amnesia' dadakan saya.

Ngeri, itu yang saya rasakan sekarang. Boleh dibilang 'takut' untuk menghadapinya. Bukan untuk hari H nya tapi untuk hari-hari berikutnya, sudah siapkah saya? Tahun kemarin (dan tahun-tahun sebelumnya) mayoritas saya melaluinya tanpa perasaan apa-apa, biasa saja. Yah, berulang lagi hari kelahiran saya. Namun, bukan hanya saya yang bertambah usianya, juga orang-orang yang saya cintai.

"Wei..**" Jawab saya dengan suara serak dan lemah.
"Dephina! Kamu kenapa?! Sakit?! Abis nangis?!" Si Mama bertanya dengan panik.
"Lagi bobo Mam." Jawab saya singkat.
"Oh, Mama pikir kamu sakit."
Sayapun bercerita tentang keseharian saya, diselingi cerita-cerita Mama dan orang-orang di rumah. Tiba-tiba sampai pada topik: ulang tahun saya.
"Deli! Dephina bentar ulang tahun loh. Hahaha. Mama lupa." Yup, si Mama berteriak ke arah Deli, adik saya, yang sepertinya berada di dekatnya.
"Dephina tua loh. Hahaha"

Mengapa waktu tidak pernah berhenti berputar dan mengulang? Detik, menit, jam bahkan tahun terus berulang. Sampai kapan saya dan orang-orang yang saya cintai bisa mengulangi waktu ini? Waktu yang kita habiskan bersama-sama di dunia ini. Satu dasawarsa sepertinya sangatlah singkat. Yah, berapa lama waktu yang saya habiskan 'di luar' jauh dari mereka? Nyaris delapan tahun. Berapa dasawarsa lagi waktu yang saya miliki?



*Curhat colongan Devina hari ini :D

**Halo dalam bahasa Mandarin (喂)


Tampaknya saya akan selalu menjadi 'devina kecil' di dalam benak Mama :) Love you full Mom, you're the best! :D

Jumat, 10 Desember 2010

So?



Do I need to think about others feeling?

Hu oh! I like that cake, matcha flavoured cake with a lot of fresh cream. I want that cake! The decoration is so me, look, look, aw, a lot of gold coins inside the pot. Hahaha.”
“Ehm, how about the toppings inside the cake?” I asked the waitress.
“It’s double layers cake, with fruity and rum in between. Do you want this cake Miss? If you ordered this today, you can get a Christmas special merchandise from us.” The waitress smiled.
“Wow! What kind of merchandise? Can I see it?”
“Of course Miss” the waitress smiled again and took something from the drawer beneath the display.
“Tadaaa!”

OMG. OMG. It’s a polar bear keychain made from porcelain, and it’s three-dimensional polar bear!

I saw it before, something like this polar bear, but it was Sinterklaas. I found it inside the France flagship boutique. Do you know how much is it, for one tiny keychain? 489 RMB! (Around 635.000 IDR, if the rate still 1 RMB= 1.300 IDR)

Yeah, yeah, yeah, of course I wanted that cake (and the bonus) so badly for my birthday celebration this year. But

Do you still remember about one of your senior, who didn’t invite you to his birthday party, because you are a vegetarian, who can’t eat whatever he offered at his party? Yup, he was throwing BBQ party at that time. I didn’t know about the party, until most of my friends (also his friends) asking about my absence that day. Huh? Yeah, I’m the one and only of all his friends here, who is vegetarian, blame me for that excuse.

So, you still wanted to buy that cake? Even though, one of your friends can’t eat any foods that contain tea? She will get caffeinism (nervousness, irritability, anxiety, insomnia, headaches and heart palpitations, etc.) if she consumed it. Or the other friend who didn’t like too much cream on her cake, because cream can make someone get fat and make her nauseous. How about the rum? Ouh, two or three of my friends can’t eat/ drink something which contained alcohol. So, it’s your decision Dev :)

Ah! I know the best decision for this matter Dev: just buy that cake for youself and buy another one for your friends! Hahaha. Okeh, so it will double the cost. And of course I don’t know how to eat up all that cake by myself. But if I bought the small one, I couldn’t get that cute polar bear!

Kamis, 09 Desember 2010

Dear Sahabat


Dear Sahabat,

mengapa dirimu begitu angkuh? Mungkinkah karena aku tidak lagi sesuai menjadi sahabatmu? Aku tahu semua orang berubah, termasuk dirimu. Aku tahu sejak dahulu dirimu memang pintar, Sahabat. Pengetahuanmu luas. Aku tahu belakangan ini dirimu bukan hanya mempermasalahkan 'otak', tapi juga penampilan. Ah, Sahabat. Aku menyerah kalau harus menjadi 'cantik' seperti yang kau inginkan. Sejak dulu aku memang pemalas, malas berolahraga, malas beraktivitas, malas memikirkan bagaimana harus berpenampilan. Aku tahu Sahabat, dirimu ingin menjadi lebih dan lebih. Sempurna bukan?

Saya di sini, sendiri, di tengah-tengah dunia yang berputar. Mengamati tingkah sahabat yang perlahan menjauh, menghindar. Hei! Obsesinya, keinginannya menjauhkan dia dari saya. Atau malah saya yang diam dan dia yang terus bergerak maju? Sehingga saya tertinggal. Hem, bisa jadi.

Dia terobsesi menjadi cantik, langsing dan menjadi perempuan yang didambakan dan diidamkan setiap insan adam dalam mimpinya. Duh Gusti, saya hanya bisa diam dan mengamati perubahannya. Di tengah percakapannya tentang dunia, tentang semua yang tertulis di internet dan berita, sahabat mulai menyelipkan kata pria, cantik, menggoda, seksi dan manis. Ah! Mungkin sudah saatnya, melihat teman-teman lain sudah sampai di sana. Berarti benar, saya yang tertinggal. Duduk diam, nyaman dengan dunia sekitar yang terus berputar.

"Roda kehidupan terus berputar, yang di atas bisa jadi sekarang di bawah, begitu juga sebaliknya." Seorang teman bernasehat.
"Wow, ini lagi ngomongin posisi apa yah? Mau dong, gua di atas. Woman on top kata adek gua. Hahaha." Ini bukan jawaban Sahabat yang sedang terobsesi, tapi itu jawaban saya :D
"Yah, mau di atas, mau di bawah sama aja. Kan masih ada orang-orang di sekitar, mereka juga bergerak. Jadinya relatif kan? Yang penting berusaha sebaik mungkin." Itu menurut Mama.

Dear Sahabat, saya selalu berharap yang terbaik untukmu, ketika semua keinginanmu tercapai, please, jangan hapuskan saya dari memorimu. Saya pernah jadi sahabatmu.

Rabu, 08 Desember 2010

December's Entry



"Hei, ini diriku yang sebenarnya! Ijinkan aku untuk menjadi diriku sendiri."
"Eh, kamu yang baru saja tahu bagaimana rasanya jatuh cinta, jangan sombong-sombong yah."

December is the month of love. Yup, let's talk about LOVE. Hahaha. Mari kita mengakhiri tahun 2010 ini dengan cerita cinta.

J: D, warna favorit Laura apa yah?
D: Eh, mana gua tau. Biru mungkin.
J: Yah, sayang banget kalo biru.
D: Loh, emangnya kenapa?
J: Gua sukanya ijo.

Eits, sama dong, saya juga suka hijau. Hahaha. J, yang katanya seorang insinyur lulusan universitas negeri ternama di Bandung, penggemar jazz dan juga penyuka Italian cuisine. J, yang tiba-tiba mengirimkan sebuah message via Friendster (yup, di jaman Facebook belum menjadi kebutuhan pokok seperti sekarang).

From: J
Subject: Hi D
Message: Gw J, salam kenal yah. Eh, gw nanya dong, elo kenal Carrie Lam yah? Bingung gw, tiba2 dia ngirimin gua banyak testimonials. Dia emang temen SMP tapi udah lama ga kontak2. Siapa tahu dia temen loe. Btw, elo lagi kuliah di China yah?

Message pertama yang saya terima dari dia (semoga tuh anak ga pernah baca-baca blog, kalo engga langsung ketauan :p) via Friendster. Dua hari sebelum dia mengirimkan message itu memang ada seorang perempuan bernama Carrie Lam, yang kuliah bahasa di Beijing menambahkan saya ke dalam daftar temannya. Carrie merasa kalau saya juga kuliah bahasa di Beijing, karena lokasi saya bertuliskan China. Padahal pada saat itu saya di Nanning (provinsi lain di China yang letaknya jauh dari Beijing). Semuanya berawal dari sana. Berhubung saya penasaran juga dengan kisah J dan Carrie ini, berakhirlah saya menjadi penghubung kedua kubu ini. Saya sempat berpikir kalau Carrie ini tokoh rekaan yang sengaja dibuat J untuk menipu anak-anak tak berdosa seperti saya (hahaha, maksudnya 'anak-anak' kuliah). Tapi nyatanya si Carrie ini juga punya teman-teman lain yang mengisi testimonial di wall Friendsternya, setidaknya kecurigaan saya berkurang sedikit pada saat itu.

Pada akhirnya saya jadi dekat dengan mereka berdua, saya jadi tahu kalau Carrie adalah mantannya si J, dan menurut Carrie, J masih bersikeras untuk meminta Carrie menjadi kekasihnya lagi. Tapi Carrie menolak karena Carrie sudah tunangan. Loh kok malah berkebalikan dengan cerita J?

Setelah masalah mereka selesai, saya dan J masih sering berbalas message, email bahkan rutin chatting setiap harinya. Kali ini yang menjadi topik bukan lagi Carrie Lam, tapi Laura. Hahaha. Laura, teman SMA saya, mantan ketua OSIS dan juara umum. Kebetulan Laura kuliah di jurusan yang sama dengan J dan mengikuti kegiatan organisasi yang juga sama. J pernah bertemu Laura di suatu acara organisasi mereka, J datang sebagai tamu alumni. Rupanya keberadaan Laura menarik perhatian J, tapi pada saat itu J tidak punya alasan kuat untuk berkenalan. Akhirnya dia bertanya-tanya pada saya. Sebenarnya percuma juga karena saya tidak tahu banyak tentang Laura, selain satu almamater sewaktu SMA. Pertanyaan-pertanyaan tentang Laura berakhir di hari kedua, karena setelah itu J tidak lagi menyinggung masalah Laura.

From: J
Subject: Lagi belajar yah?
Message: Oops, sori ganggu. Pasti lagi belajar yah? Pantes YM nya mati. Ujiannya besok kan? Semangat yah. Gw mau nemenin nyokap dinner dulu deh. Ah, enaknya liburan. Jangan sirik yah. Hahaha.

Bisa ditebakkan hasilnya apa? Semangat dong pastinya. Hahaha. Membuktikan kalau saya juga perempuan biasa yang bisa jatuh cinta :p Cerita dari bulan Desember beberapa tahun yang lalu. Nyaris saya lupa bagaimana rasanya berbagi cerita, berbagi dukungan dan semangat dengan seseorang yang berarti (selain keluarga tentunya :D).


Dilanjutkah ceritanya? Hem2.

Label

cerminan (23) daily (11) filosofi (1) fotografi (3) fragrance (3) jalan (5) khayal (10) musik (2) pandangan (4) photography (2) real (15) renungan (7) rumah sakit (6) santai (3) tuan puteri (2) waktu (6) weekend (6)