Kamis, 16 September 2010

Don't Bother*

Saya masih teman yang sama, dengan karakter yang penyendiri dan ‘semau gue’. Apa yang membuat dia berpikir kalau saya berubah? Bukankah ada mereka? Si A, si B dan si C yang biasanya mau membantunya atau sekedar menjadi teman jalannya. Mengapa tiba-tiba dia meminta saya untuk menemaninya membeli sesuatu yang tidaklah penting, sekilo jeruk. Tidakkah si A dengan senang hati menemaninya karena memang si A suka sekali jeruk. Anehnya lagi, dulu saya sering melihatnya membeli jeruk sendirian, waktu itu dia beralasan tidak mau merepotkan orang lain.

“Hahaha. Gue udah sering banget ketemu cewe kaya loe, biasa banget dan tipikal.” Menurut dia begitulah saya waktu pertama kali kita bertemu. Tipikal dan biasa. Yah, sayapun merasa seperti itu, sama seperti perempuan-perempuan lain yang memiliki sepasang mata, telinga, tangan, kaki dan sepasang-sepasang anggota tubuh lainnya. Normal, tidak ada yang aneh dan ajaib.

“Kamu bisa masak?” Dia bertanya di pertemuan berikutnya, yang mengharuskan saya dan teman-teman menyumbangkan minimal satu jenis masakan untuk dinikmati bersama. Saya menyumbangkan mushroom risotto dan coleslaw.
“Lebih lengkap lagi kalo kamu masak daging atau ayam sebagai tambahannya.” Itu komentar dia ketika dia ‘mencicipi’ kedua kalinya risotto yang saya buat. Saya hanya tersenyum dan menyerahkan piring ke tangannya. Perlukah saya menjelaskan kalau saya vegetarian? Ah, malas rasanya.

Hey! Kamu mau ke mana?” Entah bagaimana, pagi itu saya berpapasan dengan dia di halte bus dekat apartment.
“Mau jalan-jalan.” Jawab saya singkat.
“Ke mana? Bukan ke mall kan?” Dia menunjuk ke arah backpack saya.
“Bukan, mau keliling aja, nyari objek bagus buat difoto.”
“Ah, sendirian?” Dia menatap saya dengan aneh.
“Kayanya.” Lagi-lagi saya hanya bisa tersenyum membalas pertanyaannya dan kebetulan bus yang saya tunggu datang.
“Duluan yah..” Sayapun pamit dan pergi.

Apa yang membuat dia tiba-tiba menghubungi saya dan meminta saya menemani dia membeli sekilo jeruk? Tidakkah teman-teman saya yang lain, yang menurutnya luar biasa dan ajaib itu, tidak lagi punya waktu untuk menemani dia? Ah! Mungkin teman-teman saya itu terlalu istimewa untuk sekedar diajak ke pasar dan menawar sekilo jeruk.

“Oiyah, kenalkan ini Bento, sahabat gue yang kebetulan mampir.” Si diapun bersalaman dengan Bento.
“Kamu mau ke mana Dev?” Sepertinya itu pertanyaan favorit yang selalu ditanyakan dia kepada saya.
“Oh, gue mau nganterin Bento nyari payung.” Jawab saya sambil tersenyum dan menunjuk Bento.
“Payung? Untuk?” Si dia menatap saya dengan penuh tanda-tanya, yah karena cuaca cerah-ceria pada saat itu.
“Bento memang suka koleksi payung.” Bento dan sayapun tertawa. Kamipun berpamitan dan pergi meninggalkan dia sendiri di depan gerbang.

Payung dan Bento, itu adalah kejadian seminggu lalu, sebelum akhirnya saya kembali ke pasar ini untuk mencari sekilo jeruk bersama dia. Agak ragu saya menemaninya mencari sekilo jeruk di musim seperti sekarang ini. Kalaupun ada, harganya mahal dan rasanya pun sangatlah kecut. Mengapa tidak kamu jelaskan saja kepada dia, Dev? Kalaupun kamu malas menemaninya, apa susahnya menolak permintaannya? Cukup bilang ‘tidak’ bukan? Pada akhirnya saya tidak tega dan memutuskan untuk menemaninya. Seharian saya dan dia mencari sekilo jeruk di pasar itu, juga di beberapa pasar swalayan di dekat tempat tinggal kami. Adakah sekilo jeruk di sana?

“Kayanya emang lagi ga musim yah Dev?” Akhirnya dia memutuskan untuk berbicara setelah berjam-jam kita berjalan dan berkeliling.
“Iya” jawab saya singkat.
“Kamu mau ke mana Dev?” Pertanyaan itu lagi. Tadinya saya ingin bertanya balik, karena dia yang mengajak saya bukan?
“Hem, mungkin gue balik aja deh.” Yah, kaki saya pegal dan baju saya basah oleh keringat setelah seharian berkeliling, dan yang paling saya inginkan sekarang adalah pulang dan mandi.
“Dev, sorry yah.” Dia tetap berdiri mematung di sana, di tengah keramaian pasar. Sayapun berpaling dan melangkah pergi, pulang.


Sale! 1kg=1.6RMB (±2,560IDR)

*) Setelah berusaha mengingat beberapa saat, ini adalah judul lagunya Shakira :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

cerminan (23) daily (11) filosofi (1) fotografi (3) fragrance (3) jalan (5) khayal (10) musik (2) pandangan (4) photography (2) real (15) renungan (7) rumah sakit (6) santai (3) tuan puteri (2) waktu (6) weekend (6)