Jumat, 17 Juni 2011

Selera Nusantara*

Setahu saya, Kota Jakarta hanya satu di Indonesia (sebentar, saya googling dulu)... Sepertinya sama, semuanya menunjuk ke Jakarta, ibukota Indonesia. Tapi dari cerita teman-teman saya, sepertinya Jakarta yang kita tempati itu berbeda. Di Jakarta saya bisa menemukan hampir segalanya, tergantung permintaan dan harga.

Jakarta, di sana saya bisa bertemu roti tawar empuk kesukaan saya. Ada tiramisu ‘asli’ (baca: original) yang mantab rasanya, bukan dengan krim buatan dan sponge-cake yang keras. Saya bisa dengan puas makan kue basah khas Indonesia yang beraneka ragam. Bertemu lagi dengan berpuluh-puluh (atau ratusan?) resto Jepang yang bisa dibilang lebih autentik rasanya dibanding di sini.

Yah, balik lagi ke masalah selera masing-masing individu. Mungkin sayanya saja yang tidak begitu cocok dengan masakan khas Sichuan yang rasanya didominasi oleh pedas, pedas dan pedas. Biasanya diakhiri dengan rasa ‘baal’ (numbness, mati rasa) di area sekitar bibir dan lidah. Masakan khas Sichuan yang saya coba di Jakarta rasanya agak beda dengan yang di sini. Awal-awal saya tinggal di sini, saya belum terbiasa dengan masakan khas sini yang penuh dengan cabai, lada Sichuan (Sichuan peppercorn, duh bahkan kota ini punya ‘lada’ nya sendiri, atau andaliman dalam bahasa Indonesia), star anise (adas dalam bahasa Indonesia) dan minyak! Sekitar 2-3 minggu saya baru terbiasa, dengan artian mulut dan sistem pencernaan saya bisa menerima, tanpa rasa aneh dan diare : p

Entah, saya masih lebih memilih rasa masakan Padang yang pedas ketimbang masakan sini. “Itu beda! Rasanya beda, ga bisa disamaain.” Pasti teman saya ramai-ramai menangkis pernyataan saya itu : )


Bean Curd Special


Spicy mapo doufu or mapo tofu, one of Sichuan's speciality.

鸡蛋锅饼


Gorengan khas Chongqing : )

Chinese Mashed Potato


Chinese mashed potato with a lot of chili sauce.




* Jadi inget Rudy Choirudin, apa kabarnya yah? : ) ( http://www.tabloidbintang.com/berita/sosok/10113-rudy-choirudin-ingin-menjadi-kiblat-masakan-nusantara.html )
** Dan ternyata, Chengdu, salah satu kota di provinsi Sichuan terpilih menjadi 'City of Gastronomy' dari seluruh dunia oleh UNESCO! (sumber: http://unesdoc.unesco.org/images/0019/001920/192047e.pdf )

4 komentar:

  1. masakan sichuan pedesnya emang beda. saya juga lebih suka pedes fresh cabe :D

    BalasHapus
  2. Devina, betul! Tapi masakan si chuan sekali-kali juga enak dimakan sih. Memang lidah terasa bebal-bebal ya. Waktu di Nanning, kita juga ada kan pernah makan-makanan itu. Di Jakarta, memang betul-betul bs wisata kuliner. Kapan2 yuk!

    BalasHapus
  3. @Mochachocolata Rita, @love_sand: Iyah, rasa pedasnya mengalahkan segalanya, bahkan cenderung mematikan rasa lainnya :)

    Yuks, Sa :D

    @fabremind: ke sini Feb :D

    BalasHapus

Label

cerminan (23) daily (11) filosofi (1) fotografi (3) fragrance (3) jalan (5) khayal (10) musik (2) pandangan (4) photography (2) real (15) renungan (7) rumah sakit (6) santai (3) tuan puteri (2) waktu (6) weekend (6)