Rabu, 16 Juni 2010

A Short Note

Mereka bilang dia seperti pangeran dengan segala kelembutannya (kegemulaiannya, imo). Hem, saya merasa agak sedikit janggal dengan kriteria Pangeran mereka. Bayangankan, 3 dari 5 teman wanita saya, menganggap dia menarik. Satu teman saya abstain karena dari awal dia sudah bingung mengkategorikan si Pangeran, apakah dia ‘prince’ atau ‘princess’. Sampai-sampai teman saya itu merasa keberadaannya sebagai wanita terancam dengan kehadiran si Pangeran di tengah-tengah kami. Sampai suatu waktu dia berkata “Eh, menurut kalian gw cocok ga jadi pangeran?” Hahaha. Kami tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan sahabat wanita saya itu. Gila! “Emang kenapa tiba-tiba elo memutuskan jadi pangeran buat kita-kita?” Saya penasaran dengan alasannya. “Yah, elo tau lah. Kayanya kebiasaan gw sebagai cewe, ga lebih cewe dibandingkan Pangeran kalian itu.” Hahaha. Ternyata sifat, karakter dan kebiasaan Pangeran sedikit-banyak menyinggung harga diri sahabat saya sebagai wanita tulen. “Tenang, elo masih normal kok. Gw juga ga menganggap dia ‘pangeran’ seperti yang anak-anak lain bilang.” Yup, itu jawab saya pada saat itu.

"Oh, how I wish that I had a daughter that had skin white as snow, lips red as blood, and hair black as ebony" wished The Queen. (Snow White)

Itu adalah keinginan Ratu untuk jabang bayinya yang saat itu masih dikandungnya. Jaman itu belum ada USG, sehingga jenis kelamin bayi belum bisa ditebak. Untungnya yang dilahirkan sang Ratu adalah benar seorang puteri, Puteri Salju namanya. Bagaimana seandainya yang dilahirkan adalah seorang putera? Nah, mungkin itu adalah ‘pangeran’ kita bersama itu. Bayangkan seorang pria berkulit putih halus lembut bagaikan porselen, bibirnya yang merah-meruah, dan rambutnya yang tebal, hitam mengkilap. Itulah deskripsi si Pangeran, ditambah kecoolannya. Masih ditambah, ketakutannya akan matahari, dengan alasan takut hitam kulitnya. Argh. Lama-lama saya juga mendaftarkan diri menjadi ‘pangeran’ seperti sahabat saya itu.

Sirik banget sih Dev, apa ga boleh seorang pria lebih memperhatikan dan merawat dirinya melebihi kalian, kaum wanita? Ga salah juga. Badan, badannya dia. Keuntungan dan kerugiannya, dia juga yang merasakannya. Oh, berarti salah kami sebagai sahabat wanitanya yang tidak pandai merawat diri?! Hei, kok jadi sinis toh. Si Pangeran juga tidak menyalahkan sahabat-sahabatnya, dia merasa nyaman dengan keberadaan sahabat-sahabat wanitanya apapun kondisi dan keadaannya. Kecuali kalau saya memutuskan untuk malas mandi selama seminggu, si Pangeran merasa tidak nyaman. Kalau itu teman-teman yang lain juga sih :p

Bonus (ga sengaja nemu) 'Disney Prince' :

Sexy Disney Men

My favorite, you can't find it above:

Prince Adam

(Prince Adam/ The Beast, from Beauty and The Beast) :))
Who's your favorite? :p

3 komentar:

  1. *gulp* ... too racy. :D hahaha. :D Hahahaha. Prince Adam loe seperti Dao Ming Shi saja. wakakaka. Personally i like prince Eric.. tapi entah kenapa di sini dia jd kayak Zac Efron. The Indians looks sexy, though. :D

    Prince mana sih ?? Koq kayaknya gw pernah denger. Hahaha :D

    BalasHapus
  2. Hahaha. Loh2, kok racy Sa? Kan ga bawa2 race, cuma gender doang :P Ah, Aisa nih, apa2 disamain sama Dao Ming Shi, perasaan jauh Sa :D Kalo Prince Eric nya, gw juga ngerasa dia mirip si Zac Efron :)

    Btw, perhatiin posenya si Aladdin dong, bibirnya ga nahan :))

    Prince mana yah Sa? :P

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Label

cerminan (23) daily (11) filosofi (1) fotografi (3) fragrance (3) jalan (5) khayal (10) musik (2) pandangan (4) photography (2) real (15) renungan (7) rumah sakit (6) santai (3) tuan puteri (2) waktu (6) weekend (6)