Kamis, 09 Desember 2010

Dear Sahabat


Dear Sahabat,

mengapa dirimu begitu angkuh? Mungkinkah karena aku tidak lagi sesuai menjadi sahabatmu? Aku tahu semua orang berubah, termasuk dirimu. Aku tahu sejak dahulu dirimu memang pintar, Sahabat. Pengetahuanmu luas. Aku tahu belakangan ini dirimu bukan hanya mempermasalahkan 'otak', tapi juga penampilan. Ah, Sahabat. Aku menyerah kalau harus menjadi 'cantik' seperti yang kau inginkan. Sejak dulu aku memang pemalas, malas berolahraga, malas beraktivitas, malas memikirkan bagaimana harus berpenampilan. Aku tahu Sahabat, dirimu ingin menjadi lebih dan lebih. Sempurna bukan?

Saya di sini, sendiri, di tengah-tengah dunia yang berputar. Mengamati tingkah sahabat yang perlahan menjauh, menghindar. Hei! Obsesinya, keinginannya menjauhkan dia dari saya. Atau malah saya yang diam dan dia yang terus bergerak maju? Sehingga saya tertinggal. Hem, bisa jadi.

Dia terobsesi menjadi cantik, langsing dan menjadi perempuan yang didambakan dan diidamkan setiap insan adam dalam mimpinya. Duh Gusti, saya hanya bisa diam dan mengamati perubahannya. Di tengah percakapannya tentang dunia, tentang semua yang tertulis di internet dan berita, sahabat mulai menyelipkan kata pria, cantik, menggoda, seksi dan manis. Ah! Mungkin sudah saatnya, melihat teman-teman lain sudah sampai di sana. Berarti benar, saya yang tertinggal. Duduk diam, nyaman dengan dunia sekitar yang terus berputar.

"Roda kehidupan terus berputar, yang di atas bisa jadi sekarang di bawah, begitu juga sebaliknya." Seorang teman bernasehat.
"Wow, ini lagi ngomongin posisi apa yah? Mau dong, gua di atas. Woman on top kata adek gua. Hahaha." Ini bukan jawaban Sahabat yang sedang terobsesi, tapi itu jawaban saya :D
"Yah, mau di atas, mau di bawah sama aja. Kan masih ada orang-orang di sekitar, mereka juga bergerak. Jadinya relatif kan? Yang penting berusaha sebaik mungkin." Itu menurut Mama.

Dear Sahabat, saya selalu berharap yang terbaik untukmu, ketika semua keinginanmu tercapai, please, jangan hapuskan saya dari memorimu. Saya pernah jadi sahabatmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

cerminan (23) daily (11) filosofi (1) fotografi (3) fragrance (3) jalan (5) khayal (10) musik (2) pandangan (4) photography (2) real (15) renungan (7) rumah sakit (6) santai (3) tuan puteri (2) waktu (6) weekend (6)